keberhasilan Koperasi Simpan Pinjam M**** Selalu Membuka Diri Terhadap Masukan Kritik Dari Para Anggotanya dan Dari Pihak Manapun Agar Dapat Meningkatkan Pelayanannya
Nama : Rasya Fitria Surastri
NPM : 25219323
Matkul : Ekonomi Koperasi
Abstrak
Tujuan : Tujuan dari penulisan analisa ini adalah untuk mengetahui evaluasi keberhasilan pada koperasi simpan pinjam m**** yang dilihat dari sisi anggota dan dilihat dari sisi keberhasilan perusahaan koperasi simpan pinjam m***. Selain itu juga peranan Koperasi Simpan Pinjam M**** dalam pasar ekonomi indonesia, serta pebangunan koperasi simpan pinjam m*** di negara berkembang indonesia.
Teknik Analisa : Teknik yang saya gunakan adalah teknik analisis konten, teknik analsis konten adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa.
Sumber Data : Informasi ini diperoleh dari sumber terpilih melalui website resmi Koperasi Simpan Pinjam M*** dan sumber lainnya yang sesuai dengan penelitian koperasi M***.
Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. analisis ini dilakukan dengan pengumpulan data pada website resmi koperasi dan kemudian dibandingkan dengan materi bahan ajar ekonomi koperasi.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis saya, dalam evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi anggota pada koperasi simpan pinjam m**** dengan cukup aktifnya para anggota memberikan saran bagi kemajuan koperasi membuat para stakeholder merasa memiliki koperasi dan menjaga kelangsungan usaha koperasi. Evaluasi keberhasilan koperasi dilihat dari sisi perusahaan dimana total penyaluran pembiayaan pada akhir tahun 2012 mengalami banyak peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 467%. Analisis laporan koperasi pada koperasi simpan pinjam m**** terdapat catatan atas laporan keuangan, neraca, laporan arus kas, perhitungan hasil usaha. Koperasi simpan pinjam m*** termasuk ke dalam peranan pasar persaingan sempurna, karena produk yang ditawarkan sejenis (homogen).
Kesimpulan : Sebagai Koperasi Simpan Pinjam yang mempunyai visi ingin menjadikan koperasi simpan pinjam yang sehat dan menjadikan koperasi yang mandiri dengan mengedepankan pelayanan terbaik di dalam membangun dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. KSP berkomitmen untuk fokus pada pelayanan dan sukses bersama anggota, kepercayaan inilah yang menjadi modal utama dan menjadikan perkembangan kinerja tumbuh secara signifikan daripada tahun sebelumnya. Dengan didukung SDM yang berpengalaman dan kompeten di koperasi simpan pinjam dan lembaga keuangan sektor mikro lainnya. Dari kerberjasilan koperasi simpan pinjam m**** untuk selalu membuka diri terhadap masukan kritik dari pihak manapun agar koperasi selalu dapat meningkatkan pelayanannya seperti yang tertuang dalam salah satu tujuan koperasi yaitu peningkatan pelayanan yang melampaui harapan anggota.
BAB IX
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota
Efek - efek ekonomi koperasi
Salah
satu hubungan penting yang harus dilakukan koperasi adalah dengan para
anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi
ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang
telah di serahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota
sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan
barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual
/pembeli di luar koperasi.
Pada
dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan
koperasi :
- Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya
- Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain diluar koperasi.
Efek harga dan efek biaya
Partisipasi
anggota menentukan keberhasilan koperasi. Sedangkan tingkat partisipasi anggota
di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : Besarnya nilai manfaat
pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Motivasi
utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di
maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi
yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan
serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk
barang.
Bila
dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap
harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota
dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih
tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.
Menurut analisa saya, didalam koperasi simpan pinjam m*** partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi. sedangkan untuk tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.
Analisis
hubungan efek ekonomis dengan keberhasilan koperasi
Dalam
badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh
manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari
konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi
anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan
koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan
partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu
manfaat yang didapat oleh anggota tsb.
Menurut analisa saya, pada pernyataan diatas sesuai dengan koperasi simpan pinjam. dimana fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasi. semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh anggota. pada tahun 2012 laba sebelum pajak nominalnya lebih besar dibandingkan laba bersih pada tahun 2011.
Penyajian
dan analisis neraca pelayanan
Di
sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan
koperasi, terutama tantangan-tantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap
anggota harus secara kontinu di sesuaikan.
Ada
dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada
anggotanya.
- Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
- Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
Menurut analisa saya, Koperasi Simpan Pinjam M**** memiliki pelayanan SIMPUNDI (Simpanan Usaha Mandiri) dimana investasi dalam bentuk tabungan yang dapat diambil setiap waktu diperlukan, setoran maupun penarikan dapat dilakukan ditempat usaha atau rumah anggota, kemudahan pelayanan dengan setoran minimal Rp 10.000,-. Dengan syarat permohonan menjadi anggota KSP M****, kartu identitas KTP/SIM yang masih berlaku, setoran awal simpanan pokok Rp 100.000,00. Simpanan Siswa Cendekia produk simpanan terencana yang ditunjukan untuk mempersiapkan masa depan dana pendidikan anak.
BAB X
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Tidak
dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya di
landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal.
Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi
usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
- Ukuran kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau di perolehnya manfaat ekonomi.
- Efesiensi adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is < Ia di sebut (Efisien)
Di
hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/diperolehnya manfaat ekonomi oleh
anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat ekonomi yaitu :
- Manfaat ekonomi langsung (MEL)
- Manfaat ekonomi tidak langsung (METL)
METL
adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya
transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode
tertentu atau periode pelaporan keuangan / pertanggung jawaban pengurus &
pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Menurut analisa saya, Koperasi Simpan Pinjam M**** termasuk manfaat ekonomi tidak langsung, karena manfaat yang diterima oleh anggota terjadi setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan / pertanggung jawaban pengurus & pengawas, yaitupenerimaan SHU anggota.
Manfaat
ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara
sebagai berikut:
TME
= MEL + METL
MEN
= (MEL + METL) – BA
Bagi
suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha
(multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan
cara sebagai berikut :
MEL
= EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
METL
= SHUa
Efisiensi
Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:
- Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya pelayanan BU ke anggota
- Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha
- Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara
membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi
atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.
- Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
- Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK= Realisasi SHUk + Realisasi MEL Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif
Produktivitas
Koperasi
Produktivitas
adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika
(O>1) di sebut produktif.
Rumus
perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK
= SHUkx 100 %
- Modal
koperasi :
PPK
= Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100%
- Modal koperasi :
a).Setiap Rp.1,00 Modal
koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..
b).Setiap
Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota
sebesar Rp….
Analisis
Laporan Koperasi
Laporan
keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan
koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus
tentang tata kehidupan koperasi.
Dilihat
dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah
satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
Laporan
keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di
buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi:
- Neraca,
- perhitungan hasil usaha (income statement),
- Laporan arus kas (cash flow),
- catatan atas laporan keuangan
Adapun
perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus
dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi
pendapatan dan beban kpd anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha
berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan
yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau
lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan
tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan
penilaian kembali. Dalam hal koperasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha
yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan
konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
Menurut analisa saya, Laporan keuangan pada koperasi simpan pinjam sebagai salah satu bentuk evaluasi kemajuan koperasi yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
BAB XI
Peranan Koperasi
Peranan
Koperasi dalam berbagai bentuk pasar
Berdasarkan
sifat dan bentuknya, pasar diklasifikasikan menjadi 2 macam :
- Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
- Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :Monopoli,Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli
Peranan
Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Persaingan Sempurna
Peranan
Koperasi dalam Persaingan Sempurna (perfect competitive market)
Ciri-ciri
pasar persaingan sempurna.
- Adanya penjual dan
pembeli yang sangat banyak
- Produk yang dijual
perusahaan adalah sejenis (homogen)
- Perusahaan bebas untuk
mesuk dan keluar
- Para pembeli dan
penjual memiliki informasi yang sempurna
Peranan
Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Monopolistik
Ciri-cirinya
:
- Banyak pejual atau
pengusaha dari suatu produk yang beragam
- Produk yang dihasilkan
tidak homogen
- Ada produk
substitusinya
- Keluar atau masuk ke
industri relatif mudah
- Harga produk tidak sama
disemua pasar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjualnya
Peranan
Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Monopsoni
- Disini ada penjual
banyak tetapi hanya ada satu pembeli
Peranan
Koperasi di berbagai keadaan persaingan di Pasar Oligopoli
- Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar.
- Dua strategi dasar untuk koperasi dalam pasar oligopoli yaitu strategi harga dan non harga.
- Untuk menghindari perang harga, perusahaan akan mengadakan product defferentiation dan memperluas pasar dengan cara melakukan kegiatan advertensi, membedakan mutu dan bentuk produk.
Menurut analisa saya, Koperasi Simpan Pinjam M**** termasuk kedalam bentuk pasar persaingan sempurna . karena sesuai dengan ciri - ciri pasar persaingan sempurna yang dimana adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak, produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen), perusahaan bebas untuk masuk dan keluar, para pembeli memiliki informasi yang sempurna.
BAB XII
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang
Pembangunan
Koperasi di Negara Berkembang (di Indonesia )
Kendala
yang dihadapi masyarakat :
1. Perbedaan pendapat
masyarakat mengenai Koperasi
2. Cara mengatasi
perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
a). Koqnisi
b). Apeksi
c). Psikomotor
3. Masa
Implementasi UU No.12 Tahun 1967
Tahapan
membangun Koperasi :
a). Ofisialisasi
b). De-ofisialisasi
c). Otonomisasi
4. Misi
UU No.25 Tahun 1992 Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Menurut analisa saya, setiap koperasi yang baru pada saat awal didirikannya, tentu saja akan
mengalami kendala seperti perbedaan pendapat, namun dengan adanya tujuan yang sama dimana
koperasi dirikan sebagai wadah perekonomian rakyat. sesuai dengan misi UU No.25 Tahun 1992
gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan
pancasila dan UUD 1945.
Tahapan
Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut A. Hanel, 1989
- Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi
- Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan
keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.
- Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.
Menurut analisis saya, tahapan pembangunan koperasi menurut A. Hanel sesuai dengan koperasi
simpan pinjam m****. yang dimana pada awal didirikannya pemerintah mendukung dan diberi bantuan
modal, sehingga pada akhirnya seluruh kegiatan dan perkembangan yang sangat baik hingga meningkat
membuat koperasi ini sebagai organisasi koperasi yang mandiri.
Sumber :
Andre Yuris - Berkenalan dengan analisi isi (content analysis), tersedia di :
https://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isi-content-analysis/ (diakses pada 29 Nov 2020)
Angga Pradipa - Sejarah Koperasi Simpan Pinjam U********* (2013), tersedia di:
https://a*****.wordpress.com/2013/11/23/koperasi-u********* (diakses pada 29 Nov 2020 )
Koperasi Simpan Pinjam U******* (2013), tersedia di:
https://u*****.wordpress.com/about/ (diakses pada 29 Nov 2020)
Muhammad Firdaus - Bahan Pembelajaran Mata Kuliah Ekonomi Koperasi (diakses pada 29 Nov 2020)
Komentar
Posting Komentar